JAKARTA, iNews.id - Freeport merupakan salah satu perusahaan. tambang terbesar di Indonesia. Perusahaan ini menjadi kontroversi karena membuat banyak band batal manggung di Pestapora.
Sebagai informasi, Freeport Indonesia berlokasi di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Untuk sampai di lokasi tambang, diperlukan kendaraan khusus, seperti bus antipeluru untuk keperluan antar jemput karyawan.
Freeport menyediakan puluhan bus anti peluru untuk mengantar karyawan mereka dari dan menuju bandara. Kendaraan ini juga dihadirkan untuk menghindari penembakan atau serangan kelompok politik di Papua.
Basis yang digunakan untuk bus anti peluru adalah Iveco Trakker 380 4x4 yang bagian belakangnya disulap menjadi boks untuk mengangkut penumpang. Di dalamnya juga terdapat berbagai teknologi canggih yang menunjang keselamatan penumpang.
Hampir seluruh bagian truk ini anti peluru, termasuk jendela boks yang dijadikan seperti bodi bus, serta pintu sopir dan penumpang depan yang ditutup dengan pelat logam. Sekitar 20 persen bagian jendela terbuka untuk sirkulasi udara dan cahaya masuk ke ruang kabin.
Dikutip dalam kanal YouTube Galeri Tambang, untuk menempuh perjalanan dari terminal Ridge Camp Mile 72 sampai ke Bandara Mozes Kilangin Timika, dibutuhkan waktu 4 jam dengan melewati jalur perbukitan.
Namun, itu bukan masalah bagi Iveco 380 Trakker 4x4 yang dibekali mesin 6 silinder berkapasitas 13.000 cc yang dapat menghasilkan tenaga 380 hp pada 1.500-1.900 rpm dan torsi puncak 1.800 Nm pada 900-1.400 rpm.