Mobil generasi ini juga akrab dengan sebutan Kijang Doyok. Pintu lebih manis dengan dilengkapi kaca dengan engsel tidak lagi mirip engsel pintu rumah dan dilengkapi kunci. Mobil ini menggunakan mesin 4K berkapasitas 1.300 cc, transmisi masih 4 percepatan. Suspensi masih double wishbone dengan per daun pada bagian depan dan per daun under axle (di bawah gardan) pada bagian belakang mobil.
Perjalanan mobil ini juga diiringi perkembangan baru seperti halnya disempurnakannya transmisi dan diferential sekaligus menambah booster rem pada 1983. Toyota juga dikenal dalam perencanaan produknya sampai 5 tahun berikutnya yang dapat dilihat melalui pengembangan mobil ini.
Pada 1984 dilakukan perubahan pada gril dan bumper, termasuk pemakaian lampu kotak. Lampu sein yang pada produksi awal masih terletak di bumper depan, kini naik ke grill mengapit tulisan Toyota.
Hingga 1983, permintaan mobil ini tetap tinggi. Sampai akhirnya, Toyota melakukan perubahan pada mesin memakai tipe 5K dengan kapasitas 1.500 cc namun irit bahan bakar.
Generasi III
Pada akhir 1986, model Toyota Kijang generasi III dilempar ke pasaran. Kijang generasi ini bentuknya lebih melengkung sehingga tampak lebih modern. Model ini hingga saat ini masih banyak digunakan di jalanan Indonesia meski tidak lagi diproduksi.
Pada generasi ini, konsep Kijang sebagai kendaraan angkut mulai bergeser sebagai kendaraan penumpang sekalipun banyak Kijang generasi sebelumnya juga dimodifikasi sebagai kendaraan penumpang. Pada generasi ini juga masih terdapat varian pick up, meski tidak lagi menjadi konsep utama Toyota Kijang seperti generasi sebelumnya.
Masa ini bisa dikatakan sebagai generasi kejayaan Kijang sebagai mobil penumpang, terutama sebelum banyak mobil penumpang built up impor meramaikan pasar kendaraan di Indonesia, serta puncak dominasi Toyota atas model-model kuat seperti Mitsubishi Colt L300 dan minibus tanpa bonnet lainnya, seperti Suzuki Carry dan Daihatsu Zebra.
Pada generasi ini, Toyota mengeluarkan dua tipe Kijang, yakni Super Kijang dan Grand Extra dengan memiliki life cycle cukup panjang (lebih dari satu dekade) dibandingkan generasi sebelumnya.
Mesin pada awal generasi ini masih memakai tipe 5K yang memiliki tenaga maksimum (horse power) lebih tinggi, yakni 63 hp dari sebelumnya 61 hp. Transmisi menghadirkan 5 percepatan dan 4 percepatan, dari sebelumnya hanya 4 percepatan.
Pada April 1995, terdapat penambahan variasi mesin, yaitu tipe 7K berkapasitas 1.800 cc (naik 300 cc) yang lebih bertenaga, serta diberhentikan produksi varian mesin 5k pada tahun yang sama.
Sampai saat ini, Toyota Kijang generasi ketiga (baik seri Super dan Grand Extra) masih banyak di pasaran dan memiliki harga jual tinggi.
Setelah sebelas tahun bertahan dengan rancangan generasi ketiga, Kijang meluncurkan model berikutnya dengan perubahan pada eksterior dan interior menjadi lebih aerodinamis pada 1997. Model ini akrab dipanggil "Kijang Kapsul". Total varian awalnya mencapai 18 model dengan pilihan sasis (panjang/pendek) dan mesin yang berbeda (bensin/diesel).