"Jadi kami hanya menghabiskan stok kendaraan yang ada. Sementara permintaan kurang akibat daya beli masyarakat turun terkait situasi ekonomi dampak wabah corona," katanya.
Di samping itu, lanjut Amelia, approval untuk pembelian kendaraan melalui kredit saat ini tidak mudah, karena perusahaan pembiayaan memperketat persyaratan calon konsumen.
"Mereka tidak mau ambil risiko di tengah situasi ekonomi sekarang. Ini dapat dilihat dari tren konsumen yang membeli mobil cash meningkat di tengah volume penjualan yang turun," katanya.
Dia menyebutkan, sampai saat ini Daihatsu terus menerapkan peraturan pemerintah tentang PSBB dengan menghentikan produksi sementara di pabrik. Dalam pelayanan, outlet dan bengkel resmi di Jakarta dan wilayah yang menerapkan PSBB juga memberhentikan sementara operasionalnya. Pelanggan dapat tetap mengakses layanan Daihatsu via online dan aplikasi Astra Daihatsu Mobile.
Diketahui, Daihatsu mencatatkan penjualan retail sales pada Januari-April 2020 sebanyak 44.300 unit. Raihan ini turun sebesar 26,9 persen dari tahun sebelumnya 60.700 unit. Adapun pada April hanya mencetak penjualan 5.200 unit.
Sementara penjualan mobil nasional pada Januari-April 2020 hanya mencapai 243.600 unit, turun 28,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 340.600 unit. "Penjualan mobil nasional pada Mei secara keseluruhan akan lebih jeblok, kemungkinan hanya sekitar 15.000 unit," ujar Amelia.