Deretan Pemilik PO Bus Awalnya Sopir, Ada Lulusan SD Jago Mesin dan Manajemen Perusahaan

Wahyu Sibarani
Para pemilik PO bus ini merupakan sosok-sosok pekerja keras yang memiliki impian besar. (Foto: Instagram)

JAKARTA, iNews.id - Hasil tidak akan mengkhianati usaha. Usaha yang keras akan membuahkan hasil yang memuaskan. Seperti cerita para pemilik Perusahaan Otobus (PO) yang awalnya seorang sopir.

Para pemilik PO yang ada di bawah ini merupakan sosok-sosok pekerja keras yang memiliki impian besar. Mereka paham bahwa untuk menggapai impian tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Jadi tidak perlu malu-malu untuk memulai usaha dari nol. Seperti mereka yang pernah menjadi seorang sopir sebelum akhirnya jadi pemilik PO. Memang imej sopir masih dianggap remeh. Padahal semua orang butuh batu loncatan untuk mencapai tingkat yang tertinggi.

Bahkan seorang Brad Pitt saja pertama kali bekerja sebagai seorang sopir sebelum akhirnya dikenal sebagai aktor papan atas Hollywood.

Nah, berikut ini kisah inspiratif para sopir yang kemudian berhasil menjadi pemilik PO. Sebagian di antara PO bus itu bahkan kini sudah dipegang oleh keturunan mereka yang artinya jadi pembuka rezeki yang berlanjut turun-temurun.

Yuk, simak cerita mereka di bawah ini:

1. Harjaya Cahyana, PO Harapan Jaya

PO Harapan Jaya merupakan salah satu PO yang sangat legendaris karena sudah beroperasi sejak 1972. Saat ini PO kebanggaan masyarakat Tulungagung, Jawa Timur itu dinahkodai oleh Sugio Utomo dan terus mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Siapa nyana, PO Harapan Jaya justru dirintis dengan cerita melankolis yang dialami oleh seorang pria bernama Harjaya Cahyana. Awalnya Harjaya Cahyana adalah seorang sopir bus Nusantara yang punya banyak pengalaman trayek antar propinsi.

Setelah malang melintang jadi sopir bus, Harjaya Cahyana kemudian mencoba mendirikan PO dengan membeli satu bus.

"Satu unit bus itu kira-kira senilai Rp350 juta waktu itu," ujar Sugio Utomo dikutip kanal YouTube PerpalzTV.

Pengorbanan sebesar itu ternyata membawakan hasil buat Harjaya Cahyana. Bus yang dia miliki jadi pilihan utama masyarakat Tulungagung yang ingin ke Surabaya.

Tidak butuh waktu lama akhirnya Harjaya Cahyana menambah lagi jumlah bus yang dia miliki hingga jadi tiga unit. Dibantu oleh sang istri dalam berbisnis, Harjaya menjalani ketiga armada busnya dengan trayek Surabaya menuju Tulungagung pulang pergi (PP).
Hingga pada 1990-an, PO Harapan Jaya mulai berkembang dengan menambang kembali beberapa armada setelah banyak warga yang menggunakan layanan bus miliknya untuk berpergian ke luar daerah.

Baru pada 1993, bus yang memiliki julukan kuda oranye ini kembali membuka trayek baru yaitu Tulungagung-Jakarta.Dengan perkembangan tersebut, armada yang dimiliki PO Harapan Jaya pada tahun 2000 mencapai 85 bus dan kembali membuka berbagai rute untuk tujuan lain. Hingga kini PO Harapan Jaya memiliki berbagai layanan seperti bus AKDP, AKAP, dan bus pariwisata.

Editor : Ismet Humaedi
Artikel Terkait
Mobil
21 hari lalu

Bus Pariwista Alami Rem Blong di Bromo Tewaskan 8 Orang, Status KIR Masih Aktif

Buletin
22 hari lalu

Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Lereng Bromo, 8 Orang Tewas Mayoritas Nakes

Nasional
22 hari lalu

Korban Tewas Kecelakaan Bus Wisata Bromo di Probolinggo Bertambah jadi 8 Orang

Nasional
22 hari lalu

Kecelakaan Maut Bus Wisatawan Bromo Tabrak Rumah di Probolinggo, 6 Orang Tewas

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal