JAKARTA, iNews.id- Peristiwa tragis bus Duta Wisata yang terjun ke sungai di kawasan Guci, Tegal, Jawa Tengah, pada 7 Mei 2023 menyisakan banyak kontroversi. Salah satunya mengenai rem tangan yang ada di bus.
Kontroversi mencuat karena adanya isu seorang anak salah satu penumpang bus Duta Wisata yang kabarnya memainkan rem tangan bus. Akibatnya bus yang menurut sopir telah direm tangan meluncur tanpa bisa dihentikan hingga terperosok ke sungai dan menewaskan dua orang.
Dari isu itu terjadi kontroversi karena kesalahpahaman mengenai rem tangan yang ada di bus. "Masih banyak orang menganggap rem tangan bus dan cara kerjanya sama dengan rem tangan di kendaraan lain seperti motor dan mobil.
"Mereka salah menganggap bahwa cara kerja rem di bus sama dengan di motor dan mobil," ujar Tulus dari kanal YouTube Sumber Alam ID.
Tulus mengatakan saat ini rem terdiri dari tiga sistem yang sering dipakai yakni hidrolis. Salah satu rem hidrolis yang paling sering ditemukan ada di kendaraan roda dua atau sepeda motor.
Sistem rem hidrolis umumnya ada di rem depan motor yang berupa cakram atau piringan. Sistem rem hidrolis ini bekerja saat pengemudi sepeda motor menekan tuas rem depan.
Saat tuas rem depan ditekan maka piston akan mendorong pelumas yang ada di kabel rem akan terdorong ke depan hingga menekan piston besar yang ada di depan. Piston besar tersebut langsung menekan piringan sehingga terjadi pengereman.