JAKARTA, iNews.id - Perusahaan otobus (PO) Gumarang Jaya merupakan salah satu PO bus legendaris yang berasal dari Lampung. Hingga saat ini, PO Gumarang Jaya masih eksis dan menjadi andalan bagi pelancong di Pulau Sumatera maupun Jawa.
Selama perjalanannya, ada banyak halangan dan rintangan yang dilalui PO Gumarang Jaya. Lantas seperti apa kisah PO Gumarang Jaya ini hingga sukses seperti sekarang?
PO Gumarang Jaya didirikan oleh Haji Alizar Datuk Bagindo pada 1974. Kala itu, ketersediaan moda transportasi darat di Pulau Sumatera masih sulit. Hingga akhirnya H Alizar terpanggil untuk mendirikan PO Gumarang Jaya.
"Angkutan di Pulau Sumatera sampai ke Aceh susah. Saat itu angkutan juga tidak teratur, jauh dari kata baik sampai akhirnya saya terpanggil untuk membuat mobil yang bagus," ujar H Alizar dilansir dalam tayangan kanal YouTube PerpalZ TV.
Di masa awal merintis, PO Gumarang Jaya mengandalkan mobil Chevrolet C50 untuk mengangkut penumpang dari Lampung ke Bukittinggi dan sebaliknya. Waktu tempuh yang diperlukan berkisar 5-6 hari dengan menyeberangi beberapa sungai.
"Perjalanan melewati 7 kali penyeberangan dengan rakit. Pertama Sarolangun, Rantau Panjang, Antara Muaro Bungo sampai Bangko ada dua penyebrangan, Sinamar, Muaro Tebo, Pulau Musang dan Sungai Dareh,” kata H Alizar.
Penyeberangan dengan rakit dilakukan karena pada saat itu belum ada jembatan. Pria paruh baya yang kerap disapa Pakwo itu juga mengisahkan pengalamannya melintasi jalur tersebut bersama Menteri Perhubungan saat itu, Rusmin Nuryadin.