JAKARTA, iNews.id - Setiap Perusahaan otobus (PO) memiliki regulasi tersendiri baik dari sistem operasional hingga pakaian para sopir bus. Ada yang diwajibkan untuk memakai kemeja, seragam berdasi seperti pilot, hingga memakai batik.
Salah satu PO yang cukup menarik dan berbeda dari yang lain adalah sopir Big Bird. Tidak hanya sopir taksi saja yang wajib memakai batik, pengemusi bus di bawah naungan Blue Bird Group tersebut juga diwajibkan menggunakan batik biru.
Sebenarnya tak hanya sopir bus Big Bird saja yang mengenakan pakaian batik. Beberapa PO lain pada momen tertentu juga mengenakan batik, salah satunya sopir bus Transjakarta memakai batik di Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober.
Hal itu membuat para sopir Bus Big Bird tampil berbeda dengan sejumlah sopir bus dari berbagai Perusahaan Otobus (PO) lainnya di Indonesia.
Mengenai seragam batik dari Blue Bird Group, rupanya bukanlah batik sembarangan. Sebab terdapat berbagai filosofi menarik dibaliknya. Terdapat empat motif yang memiliki arti penting dari batik Blue Bird Group sebagai berikut.
Pertama, Motif Padi dan Kapas
Motif Padi dan kapas yang menjadi latar belakang logo Blue Bird, melambangkan kesejahteraan, jaminan kesejahteraan untuk para pegawai dan pengemudi, hingga mengutamakan pengayoman dan perlindungan bagi para pelanggan.
Kedua. Motif 'Nyeplok Lunglungan'
Motif nyeplok lunglung yang terdapat pada bagian bawah dengan sulur-suluran, melambangkan empat penjuru mata angin yang menyebar. Hal itu menandakan bahwa Blue Bird sebagai perusahaan jasa dan sarana transportasi, siap melayani pelanggannya ke berbagai tujuan.