JAKARTA, iNews.id – Sopir truk kerap dianggap sebagian orang sebagai profesi rendahan. Padahal, mereka merupakan penggerak roda perekonomian di Indonesia.
Para driver dituntut memiliki keahlian khusus dalam mengemudikan kendaraan besar untuk menjaga keselamatan dirinya dan pengguna jalan lain.
Satrio Rofiq, salah satu pengemudi truk yang sudah menjalani profesinya selama 20 tahun mengungkapkan keluh kesahnya. Menghabiskan lebih banyak waktu di jalan sebagai sopir truk, dirinya kerap mengalami kemalingam hingga tak bertemu keluarga berbulan-bulan.
“Istri, anak Banjarnegara, paling jarang. Sudah saat ini sudah hampir 5 bulan tidak ketemu. Rutenya kemarin dari Depok ke Jambi, terus ganti lagi dari Depok ke Makassar,” kata Rofiq saat acara buka bersama di Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2024).
Pengalaman buruk yang dialami Satrio adalah pemalakan di wilayah Sumatera, dan pencurian ketika berada di kapal laut saat menyeberangi pulau. Hal tersebut menjadi tanggung jawabnya, sehingga harus mengeluarkan dana pribadi atas barang-barang yang hilang.