Torehan tujuh kemenangan beruntun itu menempatkannya sejajar dengan Michael Schumacher yang pernah mencatatkan hal serupa pada 2004 dan Alberto Ascari (1952-1953), serta hanya bisa diungguli oleh Sebastian Vettel yang memenangi sembilan balapan beruntun pada 2013.
Kendati memenangi empat balapan awal musim beruntun dan membuatnya saat itu unggul 43 poin atas Hamilton di klasemen sementara, Rosberg menyikapi situasinya kala itu dengan rendah hati.
"Ya, tapi ini baru empat dari 21 balapan yang dijadwalkan. Lewis tentunya akan mengejar ketertinggalan, memangkas jarak," kata Rosberg dalam jumpa pers purnabalapan dilansir laman resmi Formula 1.
Ucapan Rosberg benar adanya, sebab persaingannya bersama Hamilton kemudian mewarnai jalannya musim F1 2016. Kemudian GP Malaysia pada 2 Oktober menjadi pembeda antara Rosberg dengan Hamilton.
Sementara Hamilton gagal finis dalam GP Malaysia, Rosberg menempati podium ketiga. Kemudian di empat balapan pengujung musim Rosberg hanya menempati urutan kedua di belakang Hamilton, namun dia bisa memastikan gelar juara F1 pertamanya dengan total 385 poin atau unggul lima poin atas Hamilton.
Gelar itu sekaligus menjadi yang terakhir bagi Rosberg, sebab di akhir musim dia memutuskan pensiun dari dunia balap dalam usia 31 tahun.