Oleh karena itu, CdM Anindya sangat tegang menyaksikan pertandingan itu. Menurutnya, jantungnya bisa copot melihat Gregoria melakoni laga yang sangat ketat di gim ketiga.
"Kita harus acungkan jempol buat Gregoria. Apalagi di set ketiga sangat ketat, kalau tidak kuat jantung bisa copot,” kata Anindya dilansir dari rilis Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
“Saya juga sudah ketemu dan ucapkan selamat. Kita akan bantu untuk pemulihan karena akan bertanding dua hari kemudian. Mohon dukungan dan juga doa juga dari masyarakat Indonesia," tambahnya.
Ketegangan yang dirasakan Anindya bukannya karena ketatnya gim ketiga saja. Sebab, jika Gregoria kalah, maka wakil Indonesia bakal habis di bulu tangkis.
Kini, pemain kelahiran Wonogiri itu memang menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa di cabor bulutangkis Olimpiade Paris 2024. Dia adalah harapan terakhir Tim Merah-Putih untuk melanjutkan tradisi mendapatkan medali dari ajang empat tahunan tersebut.
Selanjutnya, Gregoria akan melakoni pertandingan perempat final Olimpiade 2024. Dia bakal melawan mantan juara dunia asal Thailand, Ratchanok Intanon.