Melihat masa depan, ada beberapa nama yang ditangkap untuk setidaknya menjadi potensi yang menjadi lawan Anda. Mulai dari ranking pertama dahulu, ada Evens Pierre, apakah dia salah satu yang bisa Anda dihadapi?
Ya, saat ini secara otomatis ranking 1 dan 2 bisa bertarung memperebutkan gelar juara dunia yang lowong. Dan kebetulan di WBA ada dua gelar juara, ada SuperChampion dan WBA reguler. Jadi, WBA reguler berada di bawah SuperChampion, namun statusnya sama: juara dunia.
Sekarang yang menjadi juara dunia SuperChampion adalah Jorge Linares yang akan mempertahankan gelarnya melawan juara WBA Reguler Vasyl Lomachenko asal Ukraina 12 Mei mendatang.
Jika Linares menang, otomatis gelar WBA Reguler lowong, dan itu wajib diperebutkan oleh ranking 1 dan 2. Saya bersyukur sekali sekarang berada di ranking 2 dan nanti saya memiliki kesempatan untuk meraih gelar juara dunia.
Bagaimana dengan gelar WBO Intercontinental yang dikuasai Ray Beltran, misalnya. Ini adalah salah satu yang bisa masuk ya?
Saya rasa memiliki peluang besar, apakah bertarung di WBA, WBO, WBC, atau IBF. Saya memiliki ranking di semua empat badan tinju tersebut. Ranking saya jauh lebih mendekati untuk menambah gelar juara dunia. Tidak menutup kemungkinan kita bisa unifikasi jika menjadi juara di divisi lain.
Melihat dari potensi calon lawan Anda ke depan, ada satu nama yang tidak diduga, yaitu petinju yang dihindari oleh Chris Jon pada saat itu, namanya Yuriorkis Gamboa.
Saya kira peluang itu sangat besar dan ada di depan mata saya untuk menantang Yuriorkis Gamboa. Kita tahu dia adalah juara olimpiade di tinju amatir, dan pernah tiga kali juara dunia di tiga kelas berbeda. Dan tentu menjadi catatan bahwa Gamboa memiliki nama besar di dunia tinju.
Dan kesempatan itu yang sekarang saya dan tim sedang diskusikan untuk meraihnya. Peluang itu sudah sangat terbuka, tinggal bagaimana komunikasi negosiasi baik dari tim di Indonesia maupun Spanyol.