Tim Indonesia di Uber Cup 2024 memang rata-rata diisi para pemain-pemain muda. Di luar Rachel/Trias, PBSI juga menurunkan Komang Ayu Cahya Dewi (kelahiran tahun 2002), Ester Nurumi Tri Wardoyo (kelahiran tahun 2004) dan Ruzana (kelahiran tahun 2005) untuk berkolaborasi dengan pemain-pemain senior seperti Gregoria Mariska Tunjung dan Apriyani Rahayu.
Memberikan pengalaman dan jam terbang sebagai bagian dari regenerasi menjadi alasannya.
"PBSI memang selalu memberikan tempat bagi pemain-pemain muda berbakat dan berpotensi untuk mengisi tim Thomas dan Uber. Tujuannya memberikan jam terbang dan pengalaman untuk mereka sebagai bekal ke depan," ucap peraih medali emas Olimpiade 1996 Athena itu.
"Oleh karena itu setiap kesempatan yang diberikan harus benar-benar dilakukan dengan baik dengan memberikan yang maksimal. Regenerasi bulu tangkis Indonesia adalah program yang tidak boleh terhenti," ungkapnya.
Ricky mengakui potensi para pemain muda sangat baik, tinggal bagaimana program percepatan harus digenjot agar dalam setidaknya beberapa tahun ke depan, mereka bisa diandalkan menjadi pelapis sepadan untuk sang ujung tombak.
"Saya sampaikan ke pelatih bahwa bagaimana kita sesegera mungkin untuk bisa percepatan pemain-pemain muda ini peningkatannya harus terlihat. Katakanlah misalnya yang masih peringkat ratusan bisa menembus 70-80 besar dunia, program jangka pendek, jangka panjangnya seperti apa atau bahkan 2028 mereka inilah yang harus tampil di Olimpiade," terang Ricky.
"Kalau secara potensi saya yakin di tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri maupun ganda campuran prospeknya cerah dan sangat baik," tutup Ricky.