Kekalahan ini pun membuat Fajar/Rian kini telah gugur di babak 32 besar dalam dua turnamen terakhir yang mereka ikuti. Sebelumnya, mereka juga kalah di babak awal Malaysia Masters 2023.
Hasil tersebut seakan menunjukkan bahwa ganda putra terbaik Indonesia itu terbebani untuk meraup poin menuju Olimpiade Paris 2024. Pasalnya, sebelum perhitungan poin Olimpiade dimulai pada awal Mei lalu, mereka mampu tampil konsisten dan merebut dua gelar juara di ajang Malaysia Open dan All England 2023.
Akan tetapi, Fajri menepis anggapan itu karena mereka mengaku tak terbebani sama sekali dengan perolehan poin menuju Olimpiade Paris 2024. Mereka pun bertekad untuk segera bangkit dari keterpurukan ini dan kembali menemukan performa terbaik mereka.
“Kami tentu kecewa dengan kekalahan ini. Sebelumnya kami juga gagal di Malaysia Masters. Di dua turnamen ini performa kami kurang bagus,” ujar Rian.
“Setelah kalah, evaluasi untuk bangkit adalah kami harus melakukan latihan yang lebih keras lagi agar hasil di next tournament bisa lebih baik. Saya ingin mengembalikan performa dulu, agar bisa lebih fresh dan bisa main lebih baik lagi,” kata Fajar.
“Kami sebenarnya juga tidak memikirkan soal turnamen ini menjadi kualifikasi menuju Olimpiade Paris. Kami tidak terbebani. Kami hanya ingin performa lebih konsisten dan bisa tampil lebih baik di setiap pertandingan,” imbuhnya.
Pekan depan, Fajar/Rian bakal mentas di depan publik sendiri di ajang Indonesia Open 2023. Mereka berniat untuk segera melakukan evaluasi dari berbagai sektor agar bisa tampil apik di turnamen Super 1000 tersebut.
“Untuk menghadapi kejuaraan selanjutnya, evaluasi kami harus meningkatkan faktor mental, fisik, dan juga rasa percaya. Selain itu, kami juga harus bisa main lebih enjoy lagi,” ucap Rian.