JAKARTA, iNews.id- Pelatih ganda campuran Indonesia, Herry Iman Pierngadi (Herry IP) menyebut masalah regenerasi pemain menjadi salah satu persoalan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari kesulitan bersaing di papan atas. Menurutnya, Rinov/Pitha belum saatnya bermain di level atas.
Setelah tersingkir di babak 32 besar Thailand Masters 2024 pekan lalu, Rinov mengaku bahwa mentalnya sedang drop sehingga tak mampu mengeluarkan permainan terbaiknya lagi. Bahkan, dia memiliki keinginan rehat mengikuti turnamen lebih dulu usai gugur di babak pertama dalam tiga dari empat ajang di awal tahun ini.
Dari rumor yang beredar, Rinov diduga terbebani tekanan untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024 yang mana kualifikasinya sedang berjalan hingga akhir April mendatang. Namun, Herry IP memberikan klarifikasi bahwa mental pemain berusia 24 tahun itu drop murni karena selalu mendapat hasil yang buruk.
Herry IP juga memastikan Rinov tak mengalami masalah pribadi apa pun di luar lapangan. Hal itu diungkapkannya kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia, saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (9/2/2024).
“Kalau masalah pribadi sih selama ini enggak ada ya. Oke oke aja dia,” kata Herry IP.
Pelatih berjuluk Coach Naga Api itu menilai Rinov/Pitha memang seharusnya masih berstatus sebagai ganda campuran pelapis di Pelatnas PBSI sehingga belum terbebani untuk bisa kompetitif di level atas. Dia beranggapan, semestinya saat ini Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang masih bersaing di papan atas.
“Kalau menurut saya, sebenarnya Rinov/Pitha ini sebenarnya harusnya levelnya masih pelapis. Harusnya yang sekarang tugasnya itu Jordan/Melati (sebagai pasangan ujung tombak). Cuma ketika belum waktunya dia sudah dinaikin di level atas karena dia di pelatnas paling atas, ketemu pemain-pemain top dunia, pasti digebukin,” jelasnya.
Pramel -sebutan Praveen/Melati- didepak dari Pelatnas PBSI pada akhir 2022 lalu. Mereka lanjut berkarier lewat jalur profesional dengan PB Djarum hingga akhirnya memutuskan berpisah pada akhir 2023.