RAHMAD DARMAWAN (Persipura – 2005; Sriwijaya Fc – 2007)
Rahmad Darmawan bisa dibilang sebagai pelatih lokal paling sukses sepanjang sejarah Ligina. Dia mampu membawa dua tim berbeda menjuarai kompetisi.
Sukses pertama arsitek yang biasa disapa RD itu saat melatih Persipura Jayapura pada 2005. Kala itu, Ligina kembali memainkan format dua Wilayah Barat dan Timur. Persipura yang memuncaki Wilayah Timur melaju ke 8 besar dan kembali finis di puncak Grup Timur untuk menuju final. Di partai pamungkas, tim Mutiara Hitam yang diperkuat Boaz Solossa, Victor Igbonefo, Christian Lenglolo, Ian Kabes, dan kiper Jendri Pitoy sukses mengalahkan Persija 3-2 lewat perpanjangan waktu.
Dua tahun kemudian, giliran Sriwijaya FC yang dibawa RD jadi juara Ligina 2007. Lolos ke 8 besar sebagai juara Grup Barat, Laskar Wong Kito terus melaju setelah memuncaki Grup A babak 8 besar. Di semifinal, mereka melibas Persija 1-0, sebelum menang 3-1 atas PSMS di final. Sriwijaya kala itu diperkuat Anaoure Obiora, Keith Kayamba Gumbs, Zah Rahan Krangar, Charis Yulianto, dan kiper Ferry Rotinsulu.
DANIEL ROEKITO (Persik – 2006)
Pada Ligina 2006, Daniel Roekito mampu membawa Persik Kediri meraih titel keduanya. Dia mampu mengkolaborasikan striker sekelas Christian Gonzales, Budi Sudarsono, yang ditopang kreativitas Danilo Fernando, Ebi Sukore, dan Khusnul Yuli di tengah.
Macan Putih lolos ke 8 besar dengan status runner-up Wilayah Timur. Kemudian, Persik mampu jadi pemuncak klasemen Grup Barat pada 8 besar. Di semifinal, Gonzales dkk menggulung Persmin Minahasa 3-1, dan mengalahkan PSIS Semarang 1-o di final lewat gol Gonzales pada perpanjangan waktu. Namun, tak lama usai bikin gol striker asal Uruguay itu diganjar kartu merah.