MOSKOW, iNews.id – Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia, jadi saksi sejarah sukses Sir Alex Ferguson membawa Manchester United (MU) juara Liga Champions untuk kedua kalinya. Malam dingin karena diguyur hujan itu menjadi hangat dengan kata-kata super sang arsitek kepada pasukannya.
Pada final yang digelar 21 Mei 2008 itu, untuk pertama kalinya sepanjang sejarah dua klub Inggris bentrok pada final kompetisi paling elite di Benua Biru itu saat MU bentrok dengan Chelsea.
Malam itu juga menjadi mimpi buruk kapten Chelsea John Terry yang terpeleset saat menjadi eksekutor penalti. Padahal, kalau saja defender Inggris itu sukses menyarangkan bola ke gawang MU, maka The Blues akan memastikan titel Si Kuping Besar untuk pertama kalinya.
Ya, pertandingan itu harus ditentukan lewat adu penalti setelah kedua tim imbang 1-1 sampai perpanjangan waktu. MU membuka gol terlebih dahulu melalui Cristiano Ronaldo pada menit ke-26, yang dibalas Chelsea melalui aksi Frank Lampard (45).
Pada adu penalti, dari lima penendang awal MU hanya Carlos Teves, Michael Carrick, Owen Hargreaves, dan Nani yang berhasil, sementara Ronaldo gagal.