"Kita adalah satu-satunya negara dengan training camp paling lama. Negara-negara tetangga sudah mengikuti konsep Eropa. Training camp hanya seminggu sebelum bertanding. Piala AFF adalah turnamen yang mengganggu pemain dan jadwal kompetisi," imbuhnya.
"Contoh, Piala AFF 2022 habis 16 Januari 2023, kapan pemain dapat cuti? Satu tahun bermain sepak bola dan berlatih tanpa henti, cuti hanya enam hari dalam setahun? Pemain bukan mesin. Mereka manusia seperti kita. Semua orang membabi buta menginginkan kesuksesan, tetapi tidak ada yang memiliki sikap kemanusiaan," lanjutnya.
"Yang mengejar-ngejar Piala AFF 2022 yang tidak masuk kalender FIFA ini hanya mereka yang ingin mendapatkan simpati dan dukungan publik karena mengangkat citra dalam industri sepak bola Malaysia," sambungnya.
TMJ mengungkapkan bahwa para pemain JDT butuh libur mengingat telah bermain hampir dalam setahun di musim ini. Klub berjulukan Harimau Selatan itu berkancah di Liga Super Malaysia, Piala Malaysia, Piala FA Malaysia, hingga Liga Champions Asia.
"Apakah seorang pemimpin tidak memiliki rasa simpati kepada bawahannya? Tidak ada rasa malu. Yang membayar gaji dan berinvestasi adalah klub, bukan Anda. Bagaimana bisa memakai barang orang tapi tidak ada kepedulian," kata TMJ.
"Bayangkan, Anda beli dan membayar mobil tetapi orang lain yang menggunakan mobil itu sesuka hati. Saat rusak, Anda harus memperbaikinya. Sedangkan mobil itu milik Anda. Untuk berhasil, kita semua harus bekerja secara kolektif," ungkapnya.
"Pemain telah membuktikan komitmennya dengan meloloskan Timnas Malaysia ke Piala Asia 2023. Piala AFF tidak akan dianggap serius oleh dunia. Kita hanya semata mengejar popularitas dan tren," pungkas TMJ.