Di sisi lain, PSSI berencana memulai kembali Liga Putri pada tahun 2027. Rencana ini mengalami penundaan dari target awal 2026, karena PSSI ingin memastikan kompetisi tersebut benar-benar siap dan berkelanjutan.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan pihaknya enggan terburu-buru dalam melaksanakan Liga Putri. Kekhawatiran terbesar adalah jumlah talenta pemain yang saat ini masih terbatas. Ia menilai liga yang dipaksakan tanpa persiapan matang bisa berujung pada kegagalan dan akhirnya mati suri lagi.
“Sepak bola perempuan di Indonesia sudah lama mati suri. Jadi kalau hanya sekadar memulai Liga Putri dan berhenti setelah setahun karena tidak ada talenta yang cukup, itu akan sia-sia,” jelas Erick Thohir pada 2 Juli 2025.
Meski menerima kritik terkait belum dimulainya Liga Putri, Erick tetap berpegang pada prinsip bahwa pembangunan kompetisi harus bertahap dan berkelanjutan.
“Saya tidak mau terburu-buru walau banyak yang menghujat soal Liga Putri belum jalan,” tambahnya.