Pria berusia 54 tahun mengatakan PSSI pun lebih selektif dalam merekrut internal tim termasuk dokter untuk saat ini. Sebab, dia pastikan ofisial timnas akan diselidiki asal usul yang bersangkutan secara mendalam.
"Contoh kalau dia misal dari Lulusan FKUI, kita akan tanyakan ke FKUI. Benar atau tidak. Kita juga tanyakan ke IDI (Ikatan Dokter Indonesia). Kita juga tanyakan ke lembaga-lembaga terkait. Kemudian pengalaman dia," tutur Yunus.
Yunus mengatakan pengecekan administrasi memang menjadi hal yang cukup krusial dalam perekrutan. Jadi, seleksi administrasi harus sangat diperketat agar tidak kecolongan lagi.
Sekarang setiap dokter dan lainnya yang mau bertugas di klub liga 1 ,2 dan 3, apalagi di timnas indonesia juga harus dicek terlebih dahulu administrasi secara detail. Hal itu untuk memastikan kasus serupa tidak lagi terulang kembali," ucapnya.
"(Mereka harus) melengkapi, fotocopy ijazah dokter yang sudah dilegalisir oleh fakultas kedokteran yang mengeluarkan, mempunyai STR (surat tanda registrasi), baik utk dokter, maupun fisioterapis. Mempunyai SIP (surat izin praktik) yang masih berlaku, baik untuk tenaga dokter maupun tenaga fisioterapis," Yunus menjelaskan.