Menurut jurnalis kenamaan Spanyol, Jorge Picon, pelatih berusia 43 tahun ini ingin mengubah wajah Madrid menjadi lebih agresif dalam menekan lawan dan lebih cepat dalam menyerang balik. Ini adalah filosofi yang mengakar dalam strategi Alonso: menguasai permainan melalui dominasi fisik dan teknik, sambil menjaga keseimbangan pertahanan. Tidak heran jika ia langsung membuat perubahan besar hanya dalam hitungan sesi.
Pemain baru Trent Alexander-Arnold langsung mencuri perhatian sejak hari pertama. Dengan postur atletis dan kemampuan teknis yang mengesankan, bek kanan asal Inggris itu disebut sebagai "binatang buas" oleh rekan setimnya.
Namun, Alonso tetap menuntut lebih darinya. Fokus utamanya adalah meningkatkan kemampuan bertahan sang pemain dalam situasi satu lawan satu—sesuatu yang krusial di level kompetitif tertinggi seperti ini.
Meski latihan berlangsung dalam cuaca panas Miami, Alexander-Arnold mengaku sangat menikmati intensitas sesi latihan tersebut. Dalam wawancaranya dengan situs resmi Real Madrid, ia menyebut suasana latihan sebagai sesuatu yang sangat berbeda dibandingkan dengan yang ia alami di Liverpool. Ia memuji kualitas dan kecepatan permainan rekan-rekannya, serta menyatakan antusiasme tinggi terhadap perubahan gaya bermain yang kini diusung klub barunya.
“[Itu] berkualitas tinggi. Bola bergerak sangat cepat,” ujar Alexander-Arnold. “Jelas itu sangat berbeda dengan apa yang biasa saya lakukan dalam hal pemain dan gaya bermain, tetapi itu bagus dan saya menikmati perubahan itu dan saya senang menjadi bagian darinya.”
Dengan persiapan matang dan filosofi permainan baru, Xabi Alonso berharap debutnya di Piala Dunia Antarklub 2025 bisa menjadi tonggak awal dari era baru kejayaan Real Madrid. Dalam Grup H, Madrid akan berhadapan dengan Al Hilal, Pachuca, dan Red Bull Salzburg, semua lawan yang tidak bisa dianggap remeh. Namun dengan materi pemain bintang dan kepemimpinan baru yang segar, Real Madrid siap tampil dominan dan mengincar trofi juara dunia klub.
Langkah-langkah berani Xabi Alonso membuktikan bahwa ia bukan sekadar mantan legenda yang kembali. Ia adalah arsitek ambisius yang siap merombak Real Madrid menjadi kekuatan baru yang lebih modern, cepat, dan mematikan di level tertinggi sepak bola dunia. Dan revolusi itu baru saja dimulai.