Untuk diketahui, El Nino bagian dari siklus iklim El Nino Southern Oscillation (ENSO). Angin timur di khatulistiwa atau disebut angin pasat, akan meniup air permukaan ke arah barat, memindahkan air hangat dari Amerika Selatan menuju Asia.
Saat air hangat bergerak, maka air yang dingin akan naik menggantikannya. Peristiwa El Nino dikaitkan dengan melemahnya angin pasat yang menyebabkan air hangat terdorong ke timur. Hal inilah yang memberi dampak signifikan pola cuaca di seluruh dunia.
National Atmospheric and Oceanic Administration (NOAA) pada 11 Mei lalu mengatakan kemungkinan 90 persen El Nino akan hadir tahun ini. NOAA juga memprediksi probabilitas El Nino sedang 80 persen terjadi dengan suhu permukaan laut naik 1 derajat celsius.
Sementara El Nino kemungkinan 55 persen terjadi dengan suhu naik 1,5 derajat celsius. NOAA dan NASA terus memantau perkembangan di Pasifik beberapa bulan mendatang.