JAKARTA, iNews.id - Di era digital, sebagian besar aktivitas kehidupan manusia sekarang dilakukan di smartphone. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan lewat smartphone, maka baterai yang digunakan juga banyak.
Selain itu, semakin banyak aplikasi yang diinstal, dan semakin banyak notifikasi yang diterima maka semakin membenani baterai. Ini mungkin akan menyebabkan baterai smartphone semakin menurun seiring waktu.
Meskipun baterai memiliki masa pakai antara tiga dan lima tahun, atau antara 500 dan 1.000 siklus pengisian, baterai ponsel berusia lima tahun tidak akan pernah bertahan selama baterai baru.
Mengutip dari Tech Advisor, berikut ini tips cara merawat kesehatan baterai smartphone Anda agar lebih awet digunakan:
Waktu Men-charging
Idealnya, Anda men-charge baterai terisi di antara 30 persen dan 90 persen. Jadi, lakukan pengisian jika sudah di bawah 50 persen, tetapi cabut sebelum mencapai 100 persen. Artinya, Anda harus hindari membiarkan baterai smartphone berada di bawah 20 persen.
Hindari Men-charging Semaleman
Sebagai aturan, sebaiknya hindari pengisian semalaman, meskipun bangun tidur nyaman dengan baterai penuh di pagi hari. Memang, sebagian besar smartphone modern memiliki sensor bawaan untuk mematikan pengisian daya saat mencapai 100 persen.
Tapi, jika masih dihidupkan, mereka akan kehilangan sejumlah kecil baterai saat idle. Aturan lainnya, aktifkan mode pesawat dan Do Not Disturb. Dan lebih baiknya lagi jika Anda mematikan smartphome Anda.
Keamanan menggunakan fast-charging
Mayoritas smartphone modern mendukung beberapa jenis pengisian cepat, namun ini sering kali mengharuskan Anda membeli aksesori tambahan. Standar industri adalah Pengisian Cepat Qualcomm, yang menghasilkan daya 18W.
Meskipun pengisian daya cepat itu sendiri tidak akan merusak baterai ponsel Anda, yang dibuat untuk mendukungnya, panas yang dihasilkan berpotensi memengaruhi masa pakainya.