Pratama mengatakan, tidak menutup kemungkinan tools yang diberikan memiliki malware lain yang dapat menginfeksi sistem PDN lebih parah lagi. Namun diharapkan Brain Cipher betul-betul memberikan kunci untuk membuka file yang terenkripsi," katanya.
Jika Brain Cipher benar-benar memberikan kunci enkripsi PDNS 2, Pratama berharap, pemerintah tidak langsung mempergunakannya. Lebih baik dianalisis terlebih dulu oleh BSSN, sehingga bisa dipastikan tool yang diberikan memang dapat dipergunakan untuk membuka file yang terkunci dan tak menimbulkan masalah lebih parah lagi.
"Setelah diverifikasi dan dipergunakan untuk membuka file yang terkunci, yang perlu dilakukan selanjutnya melakukan backup dari PDNS 2 ke offline storahe sehingga bisa dipergunakan jika data di PDNS 2 kembali terkunci atau diserang hacker," tuturnya.
Sekadar informasi, Brain Cipher merupakan sebuah geng ransomware yang baru muncul pada tahun ini, sehingga belum diketahui secara pasti berasal darimana geng ransomware tersebut.
Penemuan data dan fakta terkait Brain Cipher sendiri baru pertama kali diumumkan oleh Broadcom/Symantec pada 16 Juni 2024, beberapa hari sebelum menyerang sistem PDN.
Motivasi mereka memberikan kunci enkripsi PDNS 2 kemungkinan besar dikarenakan ingin mendapatkan pengenalan dari publik serta pengakuan dari kalangan hacker lainnya.