Teguh mengatakan alasan kenapa konten negatif seperti pornografi dan judi online ini masih banyak seliweran di jagat maya. Menurutnya, salah satu faktor penyebab adalah masih banyak bandar judinya.
"Kami sering ditanya kenapa konten judi online atau pornografi masih banyak di media sosial, ya, karena masih banyak bandar judinya. Jadi, selama hulunya masih banyak, ya gak akan hilang kontennya," tuturnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan Indonesia ini menerapkan yang namanya 'blacklist'. Artinya pemerintah dalam hal ini Kominfo tugasnya ada di filter konten lalu blokir. Beda dengan China yang menerapkan 'whitelist', sehingga pemerintah memastikan apapun yang ada di media sosial itu sudah difilter sebelumnya.
"Kenapa Indonesia gak nerapin whitelist saja sehingga konten negatif benar-benar bersih di media sosial? Jawabannya adalah demokrasi akan hilang," katanya.
"Ya, kalau Indonesia pakai whitelist, demokrasi bakal tidak ada lagi. Ruang bersuara di media sosial akan hilang. Kebebasan masyarakat akan terbatas. Kami sudah filter saja masih banyak, bagaimana kalau tidak dikendalikan," katanya.