Rey mengungkapkan pihaknya bergerak cepat meluncurkan fitur AI login karena dampak dari penipuan lewat file APK tidak main-main. Jika pengguna tidak sengaja menginstall file APK tersebut, maka akan diminta persetujuan tertentu yang seringkali tidak disadari peruntukan izinnya.
“Setelah izin install diberikan aplikasi jahat ini dengan cepat akan menyedot semua data korban, termasuk data m-banking, aplikasi kripto, termasuk apapun yang kita ketik. Mereka dapat mengetahui semua PIN, password dan bahkan kode OTP akun-akun kita. Tingginya ancaman bahaya kejahatan dari file APK ini yang membuat kami bergegas merilis fitur Login AI,” kata Rey.
Rey pun mengingatkan publik agar berhati-hati dan waspada terhadap berbagai file yang diterima di gawai. Dia pun membagikan langkah-langkah mencegah berbagai perangkat digital yang digunakan seperti ponsel, tablet, laptop terkena peretasan.
Pertama, mengaktifkan Play Store Protect. “Dengan begitu, aplikasi-aplikasi yang tidak jelas asal-usulnya dapat dicegah terinstal di ponsel kita,” ujar Rey.
Kedua, gunakan autentikasi dua faktor. “Mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) melalui aplikasi autentikator atau melalui email pada akun kita akan memberikan lapisan keamanan tambahan untuk melindungi akun kita dari upaya peretasan,” kata Rey.
Ketiga, selalu waspada dan periksa ulang file-file apapun yang diunduh dan instal. “Selalu gunakan waktu untuk cek and recheck file dan aplikasi apapun yang muncul di layar. Sebab, perlindungan yang utama adalah kewaspadaan kita untuk menghindari ancaman file-file APK berbahaya,” ujar Rey.