Itu artinya jika fitur ini diluncurkan, pengguna biasa harus memiliki gagasan yang layak apakah mereka memenuhi syarat atau tidak sebelum mengirimkan permintaan verifikasi atau tanda centang biru.
Proses verifikasi telah memunculkan pro dan kontra selama bertahun-tahun. Sebelumnya, Twitter digunakan untuk memverifikasi siapa pun yang dirasa sebagai tokoh publik yang patut diperhatikan. Tetapi pada 2016, situs meluncurkan fitur permintaan verifiksi seperti fitur baru yang akan diluncurkan ini.
Kemudian pada 2017, setelah Twitter memberi tanda centang biru kepada supremasi kulit putih Jason Kessler, situs itu menyingkirkan fitur tersebut dan memperbaikinya.
Namun hingga kini, Twitter belum mengumumkan tanggal atau kapan tepatnya fitur ini diluncurkan.