Sementara 9 persen mengakui menekan pasangannya memasang aplikasi pemantauan. Kendati demikian, gagasan memantau pasangan tanpa sepengetahuan mereka tidak disetujui oleh sebagian besar individu (54 persen), yang mencerminkan sentimen umum terhadap perilaku tersebut.
Mengenai sikap terhadap pemantauan aktivitas online pasangannya secara konsensual, 45 persen responden menyatakan ketidaksetujuannya, dan menyoroti pentingnya hak privasi. Sebaliknya, 27 persen mendukung transparansi penuh dalam hubungan, memandang pemantauan berdasarkan konsensus adalah hal yang tepat. Sementara, 12 persen menganggap pemantauan hanya dapat diterima jika kesepakatan bersama tercapai.
David Emm, pakar keamanan dan privasi data di Kaspersky mengatakan temuan ini menyoroti keseimbangan antara kedekatan sebuah hubungan dan perlindungan informasi pribadi. Ia mengimbau agar masyarakat meningkatkan kehati-hatian, terutama terkait data sensitif seperti kata sandi perangkat keamanan.
"Ketidakinginan untuk membagikan akses penting tersebut sejalan dengan prinsip keamanan siber. Kesediaan untuk membagikan kata sandi dan foto layanan streaming menandakan adanya perubahan budaya, meskipun individu harus menyadari potensi risiko bahkan dalam berbagi informasi yang tampaknya tidak berbahaya," katanya.