Racun mereka beracun bagi sistem saraf, menyebabkan gejala seperti air liur, detak jantung tidak teratur, dan ereksi yang menyakitkan dan berkepanjangan (priapisme) pada pria. Para ilmuwan sedang menyelidiki racun P. nigriventer sebagai kemungkinan pengobatan untuk disfungsi ereksi.
Pada akhir 2013, sebuah keluarga di London, Inggris harus pindah dari rumahnya agar dapat diasapi, karena rumah tersebut dipenuhi laba-laba kecil pengembara asal Brasil. Kantung telur yang disimpan dalam tandan pisang dikirim ke toko kelontong setempat milik keluarga tersebut.
Racun laba-laba ini merupakan sitotoksin yang dapat menimbulkan lesi nekrotikans. Namun, lesi seperti ini jarang terjadi pada korban gigitan. Meski begitu, kemerahan dan bengkak di lokasi gigitan adalah reaksi umum. Laba-laba kantung kuning bukanlah makhluk yang jinak; laba-laba kantung kuning betina, misalnya, mungkin menggigit saat mempertahankan telurnya.