JAKARTA, iNews.id - Apa itu Nadir Ka'bah? Nama tersebut mungkin masih terdengar asing di telinga sejumlah orang. Padahal fenomena ini cukup menarik untuk diketahui.
Dikutip dari halaman edukasi LAPAN, Nadir Ka'bah adalah fenomena astronomi saat Matahari berada tepat di nadir atau titik terbawah saat tengah malam bagi pengamat yang berlokasi di Ka'bah.
Dikarenakan bentuk Bumi yang bulat, Matahari akan berada tepat di atas titik antipode Ka'bah (titik yang terletak di belahan Bumi yang berlawanan terhadap Ka'bah) saat tengah hari.
Akibatnya, ujung bayangan Matahari yang mengalami pagi, siang, dan sore akan mengarah ke kiblat. Fenomena ini berlangsung dua kali dalam setahun.
Untuk tahun ini sudah terjadi pada 13 Januari pukul 00.29 Waktu Arab Saudi atau 06.29WIT. Selanjutnya, fenomena Nadir Ka'bah juga terjadi pada 29 November 2021 pukul 00.09 Waktu Arab Saudi atau 06.09 WIT.
Penggunaan Nadir Ka’bah dalam meluruskan arah kiblat hanya dapat digunakan bagi wilayah ketika Matahari berada di atas ufuk, yakni Provinsi Maluku (kecuali Pulau Buru), Provinsi Papua Barat, Provinsi Papua, Timor Leste (kecuali distrik Oecussi), Papua Nugini, Selandia Baru, sebagian besar Australia, negara-negara di Oseania, Amerika Serikat, sebagian besar Kanada, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.