“Data Gemini sangat penting karena mereka memungkinkan kami menyelidiki jauh ke dalam awan Jupiter secara teratur. Kami menggunakan teknik yang sangat kuat yang disebut lucky imaging. Gambar-gambar ini menyaingi pemandangan dari luar angkasa,” kata penulis utama Michael Wong dari UC Berkeley yang dikutip dari BGR, Senin (11/5/2020).
Teknik pencitraan lucky imaging menggunakan pendekatan scattershot, memotret sejumlah besar gambar secara berurutan. Gambar diambil dengan exposure yang sangat singkat, sehingga para ilmuwan harus menggabungkannya untuk mendapatkan pandangan sekilas yang bermanfaat dari planet ini.
Manfaat dari teknik lucky imaging adalah para peneliti dapat membuang gambar yang tidak setajam lain. Jadi, gambar hasilnya mempunyai kualitas yang jernih dengan sedikit gangguan dari atmosfer Bumi.
“NIRI di Gemini North adalah cara paling efektif bagi Amerika Serikat dan penyelidik internasional Gemini untuk mendapatkan peta terperinci dari Jupiter pada panjang gelombang ini. Pada resolusi ini, teleskop dapat menyelesaikan dua lampu depan mobil di Miami, terlihat dari New York City,” kata Wong.
Pengamatan semacam ini membantu para ilmuwan menjelaskan kekuatan yang bekerja di badai kolasal Jupiter. Raksasa gas ini tetap menjadi salah satu planet paling misterius di lingkungan kita, tapi perlahan misteri mulai terungkap.