Astronom Temukan Black Hole yang Terisolasi, Serap Cahaya Apa pun yang Jatuh ke Dalam

Dini Listiyani
Astronom Temukan Black Hole yang Terisolasi (Foto: NASA’s Goddard Space Flight Center; background, ESA/Gaia/DPAC)

JAKARTA, iNews.id - Para astronom untuk pertama kalinya mendeteksi dan mengukur massa lubang hitam atau black hole bermassa bintang yang terisolasi. Temuan ini ditulis dalam studi baru.

Penelitian sebelumnya menunjukkan saat bintang raksasa lebih dari 20 kali massa mencapai akhir hidup, mereka biasanya mati dalam ledakan bencana yang dikenal sebagai supernova. Inti padat mereka diperkirakan akan runtuh menjadi black hole. 

Penulis utama studi Kailash Sahu, seorang astrofisikawan di Institut Sains Teleskop Luar Angkasa di Baltimore mengatakan bintang yang cukup besar untuk membuat lubang hitam diperkirakan membentuk sekitar satu dari seribu bintang, menunjukkan di Bima Sakti, seharusnya ada sekitar 100 juta lubang hitam bermassa bintang.

Sampai saat ini, semua black hole bermassa bintang yang terdeteksi telah ada dalam sistem biner dengan mitra seperti bintang neutron. Sebaliknya, sebagian besar lubang hitam bermassa bintang di Bima Sakti seharusnya tunggal, kata Sahu.

Namun, kata Sahu, tidak ada yang pernah bisa menemukan lubang hitam yang terisolasi. Seperti namanya, black hole menyerap cahaya apa pun yang jatuh ke dalamnya, membuatnya sulit untuk dideteksi di ruang gelap, sebagaimana dikutip dari Space. 

Black hole lebih mudah dideteksi dalam sistem biner karena interaksinya dengan pasangannya dapat menghasilkan gelombang cahaya atau gravitasi yang sifatnya menandakan keberadaan lubang hitam. Sebaliknya, lubang hitam yang terisolasi tidak memiliki pasangan seperti itu untuk membantu mengungkapkan keberadaan mereka.

Sekarang, dengan bantuan Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA, para ilmuwan telah menemukan lubang hitam bermassa bintang yang terisolasi sekitar 5.150 tahun cahaya dari Bumi, ke arah tonjolan di pusat Bima Sakti.

"Kami sekarang tahu black hole yang terisolasi ada. Dan mereka memiliki massa yang mirip dengan lubang hitam yang ditemukan di biner. Dan pasti ada banyak di luar sana," kata Sahu. 

Kunci di balik penemuan ini adalah seberapa kuat medan gravitasi, seperti yang dimiliki lubang hitam, membengkokkan struktur ruang dan waktu. Dengan demikian, mereka dapat bertindak seperti kaca pembesar, sebuah fenomena yang dikenal sebagai "pelensaan gravitasi."

"Jika seseorang dapat mendeteksi dan mengukur pembelokan cahaya yang disebabkan oleh benda-benda masif ini, dimungkinkan untuk mendeteksi dan mengukur massanya," kata Sahu.

Sejumlah program survei berbasis darat memantau jutaan bintang setiap malam untuk mendeteksi peristiwa lensa gravitasi di mana sebuah bintang perlahan-lahan menjadi terang dan memudar selama berhari-hari atau berbulan-bulan. 

“Fenomena pelensaan mikro ini disebabkan oleh objek yang mengintervensi, yang dapat berupa bintang atau katai putih atau bintang neutron atau lubang hitam atau sebagainya. Program survei biasanya mendeteksi sekitar 2.000 peristiwa pelensaan mikro per tahun. Sebagian kecil di antaranya adalah diperkirakan disebabkan oleh lubang hitam," katanya. 

Editor : Dini Listiyani
Artikel Terkait
Sains
1 tahun lalu

Sepasang Black Hole Supermasif Terjauh Terdeteksi, Masing-Masing Sebesar 50 Juta Matahari

Sains
1 tahun lalu

Punya Massa Besar, Black Hole Supermasif Makan dari Benih Kosmik

Sains
2 tahun lalu

Rahasia Mengerikan Bintang di Jantung Bima Sakti Terlihat Muda

Sains
2 tahun lalu

Terungkap! Medan Magnet Kuat Berputar-putar di Sekitar Black Hole 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal