JAKARTA, iNews.id - Gerhana Matahari Total akan terjadi pada 8 April 2024. Fenomena ini tidak bisa diamati di Indonesia, tapi mempunyai kisah unik.
Jalur totalitas, di mana Bulan akan memblokir seluruh Matahari sepenuhnya akan menyebrang ke Meksiko di pantai Pasifik sebelum memasuki Amerika Serikat di Texas. Fenomena ini akan terlihat sebagai gerhana sebagian di seluruh tanah Maya kuno, sebagaimana dikutip dari Space.
Ini terjadi karena setelah gerhana Matahari cincin pada Oktober 2023, saat cicin api mengelilingi Matahari dapat diamati dari banyak reruntuhan Maya kuno dan sebagian Texas. Milenium lalu, dua gerhana Matahari serupa terjadi di wilayah yang sama dalam kurun waktu enam bulan, yang menyebabkan para astronom, pendeta, dan penguasa Maya melakukan aktivitas.
Astronom Kuno
Maya kuno dapat dikatakan salah satu pengamat langit terbaik. Ahli matematika, mereka merekam pengamatan secara sistematik terkait pergerakan Matahari, planet, dan Bulan.
Dari pengamatan, mereka menciptakan sistem kalender kompleks untuk mengatur dunia mereka, salah satu yang paling akurat dalam waktu pre-modern. Astronom mengamati dengan cermat Matahari dan menyelaraskan struktur monumental seperti piramida untuk melacak titik balik Matahari dan ekuinox.