JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 14 astronot dalam penelitian. Peneliti berasal dari program pesawat ulang-alik NASA ditemukan memiliki mutasi DNA dalam sel induk pembentukan darah.
Hasil temuan disimpulkan dalam studi Nature Communication Biology 31 Agustus. Mutasi, meskipun sangat tinggi mengingat usai astronot, berada di bawah ambang batas yang menjadi perhatian.
Menariknya, para astronot menyarankan agar menjalani pemeriksaan darah berkala untuk mengawasi kemungkinan mutasi. Program pemantauan tetap akan menjadi penting karena NASA mencapai misi luar angkasa jangka panjang melalui program Artemis di Bulan dan kemudian kunjungan manusia ke Mars.
Penulis studi utama Dr David Goukassian mengatakan, tim memutuskan melanjutkan studi baru mengingat peningkatan minat dalam penerbangan luar angkasa komersial dan eksplorasi luar angkasa, dan potensi risiko kesehatan dari paparan berbagai faktor berbahaya terkait dengan misi luar angkasa eksplorasi berulang atau berdurasi panjang.
NASA baru-baru ini mengubah persyaratan radiasi seumur hidup untuk astronot yang menurut para kritikus mendiskriminasi perempuan yang secara historis memiliki batas lebih rendah dibanding astronot pria. Para peneliti menemukan frekuensi mutasi somatik yang lebih tinggi dari 14 astronot yang dipertimbangkan dalam penelitian ini, relatif terhadap statistik populasi yang pernah ke luar angkasa.