Gara-Gara Penerbangan Luar Angkasa, Darah Astronot Perlihatkan Tanda-Tanda Mutasi DNA

Dini Listiyani
Darah Astronot Perlihatkan Tanda-Tanda Mutasi DNA (Foto: NASA)

Kohort luar angkasa terbang antara 1998 hingga 2001 dengan misi ulang-alik rata-rata 12 hari. Sekitar 85 persen dari kelompok itu adalah laki-laki dan enam astronot sedang dalam misi pertama mereka, sebagaimana dikutip dari Space.com. 

Para peneliti mengumpulkan sampel darah lengkap dari para astronot dua kali, tepatnya 10 hari sebelum penerbangan luar angkasa dan pada hari pendaratan. Sel darah putih dikumpulkan sekali, tiga hari setelah mendarat. Sampel darah kemudian dibiarkan tidak tersentuh dalam freezer selama 20 tahun, dingin pada minus 112 derajat Fahrenheit (minus 80 derajat Celcius.)

Namun, mutasi somatik yang terlihat pada gen kurang dari dua persen. Orang-orang yang melanggar ambang batas itu menghadapi risiko lebih besar dalam mengembangkan penyakit kardiovaskular dan beberapa bentuk kanker.

"Kehadiran mutasi ini tidak selalu berarti para astronot akan mengembangkan penyakit kardiovaskular atau kanker, tetapi ada risiko bahwa, seiring waktu, ini dapat terjadi melalui paparan yang berkelanjutan dan berkepanjangan terhadap lingkungan ekstrem luar angkasa," ujar Goukassian.

Editor : Dini Listiyani
Artikel Terkait
Sains
19 hari lalu

NASA Buka Suara usai Kim Kardashian Bilang Manusia Mendarat di Bulan Kebohongan Besar

Sains
1 tahun lalu

5 Hewan yang Pernah ke Luar Angkasa, Nomor 4 Endingnya Memilukan

Internet
1 tahun lalu

Astronot Dengar Suara Aneh dari Pesawat Luar Angkasa Starliner, NASA Bilang Begini 

Sains
1 tahun lalu

Anak Terjebak di Orbit Bumi, Ibu Astronot Sunita William: Aku Merindukannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal