JAKARTA, iNews.id - Pada pertengahan April 2020, fenomena hujan meteor akan kembali menyapa Bumi. Hujan meteor yang dimaksud adalah Lyrid yang biasanya terjadi antara 16 hingga 23 April setiap tahunnya.
Puncak hujan meteor Lyrid akan terjadi pada 22 April setiap tahun. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengungkapkan fenomena tersebut dapat terlihat di seluruh wilayah Indonesia.
Thomas menambahkan, hujan meteor Lyrid akan terlihat pada medan pandang ke Timur Laut-Utara dengan syarat cuaca cerah. Di tengah pandemi virus corona (Covid-19) sekarang ini Thomas menambahkan tips untuk melihat hujan meteor dari rumah.
Menurutnya, Anda harus memastikan lampu di sekitar rumah yang mengganggu pengamatan. “Amati langit sekitar timur laut sampai utara,” kata Thomas kepada Okezone, Selasa (7/4/2020).
Hujan meteor memang lebih mudah terlihat pada medan yang lebih tinggi dan tidak ada polusi cahaya seperti di bukit atau gunung. Untuk diketahui, hujan meteor Lyrid adalah yang tertua dan terjadi setiap tahunnya. Lyrid biasanya mencapai puncaknya pada akhir April 2020.
Hujan meteor ini telah diamati selama 2.700 tahun. Pengamatan pertama hujan meteor Lyrid terjadi pada 687 SM oleh orang China. Hujan meteor ini terjadi saat atmosfer Bumi bergesekan dengan komet ini terbang ke atmosfer dan tampak seperti benda yang menyala jika dilihat dari Bumi.