Untuk mengetahui bahwa gelombang otak gurita mirip dengan manusia, para peneliti memasukkan alat pelacak medis ke dalam kepala tiga gurita. Alat kemudian disambungkan ke elektroda yang dimasukkan ke wilayah otak gurita yang bertanggung jawab untuk belajar dan mengingat.
Para ilmuwan kemudian merekam gurita selama 12 jam saat makhluk itu tidur, merawat diri, dan menjelajah. Pola gelombang otak yang terekam mengejutkan para ilmuwan.
Pertama, peneliti menemukan gelombang otak sangat mirip dengan yang ditemukan di hippocampus manusia. Ini mengisyaratkan evolusi neurologis yang konvergen.
Bersamaan dengan gelombang otak yang lebih familiar, para peneliti juga menemukan gelombang yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.