JAKARTA, iNews.id - Lebih dari 50 tahun setelah astronot membawa sampel batuan bulan terakhir Bumi, para ilmuwan berhasil menanam tanaman di tanah Bulan dari tiga misi Apollo untuk pertama kalinya. Apa tanaman pertama yang berhasil tumbuh?
Semua tanaman tanah Bulan tumbuh lambat dan relatif buruk. Tapi, yang tumbuh dalam sampel yang lebih banyak terpapar di permukaan Bulan cenderung melakukan yang terburuk, dan analisis genetik menunjukkan perubahan yang menunjukkan stress.
Pertumbuhan yang buruk kemungkinan menimbulkan kekhawatiran. Saat NASA bersiap untuk mengirim astronot kembali ke Bulan melalui program Artemis, dan bahkan ke Mars, mampu menanam makanan di tanah luar Bumi selama misi panjang akan menjadi semakin penting.
Untuk penelitian, para peneliti menggunakan sampel tanah Bulan, yang disebut regolith yang diambil selama Apollo 11,12, dan 17, antara 1969 dan 1972. Dalam ketiga sampel itu, mereka menumbuhkan spesimen laboratorium umum, tanaman kecil yang disebut selada thale (Arabidopsis thaliana).
Sebagai perbandingan, para ilmuwan juga menumbuhkan selada thale di jenis tanah yang terbuat dari abu vulkanik yang ditemukan di Bumi yang disebut JSC-1A oleh NASA, yang dimaksudkan untuk mensimulasikan tanah Bulan.
"Fragmen-fragmen itu sebenarnya cukup tajam dan bersudut," kata Stephen Elardo, ahli geologi di University of Florida dan penulis studi tersebut, dalam konferensi pers. Tanah bulan juga mengandung potongan besi metalik, dan pecahan kaca menjebak kantong gas, yang tidak sepenuhnya direplikasi oleh abu vulkanik, sebagaimana dikutip dari Space.com.