Pada saat itu, program Space Shuttle telah dihentikan dan kapsul SpaceX Crew Dragon belum dikembangkan, sehingga roket Rusia adalah satu-satunya cara AS untuk mengangkut astronotnya ke stasiun. Dalam hal ini, Rusia memang terus membawa astronot AS, dan sekarang AS memiliki kemampuan sendiri dengan SpaceX Crew Dragon, sebagaimana dikutip dari Digital Trends.
Situasi saat ini juga menimbulkan pertanyaan tentang masa depan ISS. Kontrak saat ini mengharuskan pengoperasian ISS yang sedang berlangsung hingga 2024, tetapi NASA dan lembaga lainnya berharap untuk menjaga stasiun tetap berjalan hingga 2031.
Jika Rusia menarik diri dan menolak untuk terus mendukung ISS, akhir dari stasiun luar angkasa bisa datang lebih cepat. Rogozin, kepala Roscosmos, juga telah membuat ancaman tentang bagaimana stasiun dapat mengalami "deorbit yang tidak terkendali" tanpa segmen stasiun Rusia yang memberikan panduan dan navigasi, meskipun ancaman ini umumnya tidak dianggap serius karena kehadiran Rusia. kosmonot di stasiun.