Kena Sanksi, Rusia Hentikan Peluncuran Roket Soyuz dari Spaceport Eropa

Dini Listiyani
Kena Sanksi, Rusia Hentikan Peluncuran Roket Soyuz dari Spaceport Eropa (Foto: ESA)

Pada saat itu, program Space Shuttle telah dihentikan dan kapsul SpaceX Crew Dragon belum dikembangkan, sehingga roket Rusia adalah satu-satunya cara AS untuk mengangkut astronotnya ke stasiun. Dalam hal ini, Rusia memang terus membawa astronot AS, dan sekarang AS memiliki kemampuan sendiri dengan SpaceX Crew Dragon, sebagaimana dikutip dari Digital Trends. 

Situasi saat ini juga menimbulkan pertanyaan tentang masa depan ISS. Kontrak saat ini mengharuskan pengoperasian ISS yang sedang berlangsung hingga 2024, tetapi NASA dan lembaga lainnya berharap untuk menjaga stasiun tetap berjalan hingga 2031. 

Jika Rusia menarik diri dan menolak untuk terus mendukung ISS, akhir dari stasiun luar angkasa bisa datang lebih cepat. Rogozin, kepala Roscosmos, juga telah membuat ancaman tentang bagaimana stasiun dapat mengalami "deorbit yang tidak terkendali" tanpa segmen stasiun Rusia yang memberikan panduan dan navigasi, meskipun ancaman ini umumnya tidak dianggap serius karena kehadiran Rusia. kosmonot di stasiun.

Editor : Dini Listiyani
Artikel Terkait
Sains
2 tahun lalu

Berada di Orbit, Roket Soyuz Kini Menuju Stasiun Luar Angkasa

Sains
2 tahun lalu

Ada Kebocoran Udara di Stasiun Luar Angkasa, Roscosmos: Tak Mengancam Kru

Bisnis
2 tahun lalu

Catat Laba Tertinggi Kedua dalam 1 Dekade, BP Untung Rp215 Triliun Sepanjang 2023

Bisnis
2 tahun lalu

Pemilik Yandex Jual Aset Senilai Rp82 Triliun untuk Keluar dari Rusia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal