Otak Bergeser di Luar Angkasa Berpotensi Sebabkan Penglihatan Kabur
Banyak penelitian sebelumnya yang mengungkapkan, astronot mengalami perubahan fisik dalam gayaberat mikro, termasuk pengeroposan otot dan tulang.
Astronot dan kosmonot di ISS biasanya berolahraga lebih dari dua jam sehari untuk memerangi proses ini. Mereka juga bisa merasa bingung atau mabuk saat tubuh menyesuaikan diri dengan lingkungan tanpa bobot.
Satu perbedaan penting antara kehidupan di luar angkasa dan Bumi adalah darah dan cairan tubuh manusia biasanya bergerak melawan tarikan gravitasi ke bawah. Sedangkan di luar ankasa, cairan tubuh astronot bergeser ke atas.
Studi menemukan, gayaberat mikro menyebabkan otak bergeser ke atas juga. Ini pada gilirannya mendistribusikan kembali cairan di mana otak mengapung. Jillings mengatakan, studinya menemukan bukti, cairan mungkin menumpuk di belakang mata, menyebabkan pembengkakak.
Pembengkakan ini dapat mengganggu penglihatan dekat astronot, menyebabkan kondisi yang disebut sindrom neuro-okuler terkait penerbangan luar angkasa.