"Sangat mengesankan bahwa, hanya dengan satu malam pengamatan, kami telah menemukan megamaser yang memecahkan rekor. Ini menunjukkan betapa bagusnya teleskop itu," ujar Glowacki.
Teleskop MeerKAT yang terletak di wilayah Karoo, Afrika Selatan sendiri mencakup 64 piringan radio dan telah beroperasi sejak Juli 2018. Teleskop yang kuat ini peka terhadap cahaya radio yang redup.
MeerKAT adalah pendahulu dari Square Kilometer Array lintas benua, atau SKA, teleskop yang sedang dibangun di Afrika Selatan dan Australia. Array tersebut akan mencakup ribuan antena hingga 1 juta antena frekuensi rendah dalam upaya membangun teleskop radio terbesar di dunia.
Setelah temuan ini, Glowackimengatakan akan terus menggunakan MeerKAT untuk mengamati area sempit di langit secara dekat dan mencari elemen sama yang dimata-matai di megamaser. Ini dilakukan untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana semesta berevolusi.
"Kami memiliki pengamatan lanjutan dari megamaser yang direncanakan dan berharap untuk membuat lebih banyak penemuan," kata Glowacki.