3. Amputasi jari
Anggota suku Dani di Papua, Indonesia diketahui memotong bagian atas salah satu jari mereka untuk meratapi kematian dalam keluarga. Meskipun kematian memengaruhi semua orang secara setara, hanya wanita yang mengalami ritual menyiksa ini. Setengah jam sebelum dipotong, bagian atas jari mereka akan dibiarkan mati rasa dengan mengikatkan tali di sekelilingnya. Setelah amputasi, ujung jari akan dibakar menggunakan api. Mutilasi ini dilakukan berdasarkan keyakinan, kematian adalah kehilangan permanen yang harus ditangisi. Meski demikian, kini praktik amputasi jari telah dilarang dan para wanita muda telah menahan diri dari versi berduka yang ekstrem ini.
4. Pelapisan bibir
Wanita dari suku Mursi dan Surma di Ethiopia memakai cakram kayu atau tanah liat melingkar besar di bibir mereka sebagai tanda kecantikan dan status. Ini adalah bentuk modifikasi tubuh, di mana cakram yang semakin besar akan dimasukkan ke bibir bawah atau atas gadis-gadis muda. Disk pertama biasanya dimasukkan saat pubertas. Lubang dipotong ke bibir bersamaan dengan pencabutan dua hingga empat gigi bawah.
Cakram kecil akan dimasukkan ke dalam lubang yang mengarah ke peregangan bibir. Setelah beberapa saat, umumnya saat luka sembuh, cakram yang lebih besar akan menggantikan cakram awal. Saat bibir semakin renggang, maka semakin besar pula pelat yang dimasukkan ke dalam bibir. Pelat akhir yang dipasang bisa berdiameter 12 sentimeter atau bahkan lebih besar. Dikatakan, semakin besar piringan, maka semakin besar pula mahar yang diterima gadis itu pada pernikahannya.