3. Alasan warga meninggalkan desa
Menurut narasi yang disebutkan oleh YouTuber tersebut, desa itu ditinggalkan oleh warganya karena rawan longsor. Desa itu kosong sejak 2010 hingga saat ini. Seorang tokoh masyarakat, Entis mengatakan, dulunya desa itu sangat maju, namun pada 2009 dan 2010 terjadi longsor hingga akhirnya warga diminta untuk pindah oleh pemda setempat.
"Pengamat tanah datang dari pemda, kampung ini tidak layak ditinggalkan karena bahaya. Jadi warga ninggalin kampung ini tahun 2010, terus mereka mengungsi ke keluarga masing-masing," ujarnya.
"Warga direlokasi dan diberi bantuan dari per kepala keluarga sebesar Rp15 juta untuk bangun rumah. Kalau tanahnya beli sendiri," kata Entis.
Awalnya Entis dan warga lain tak rela meninggal tempat ini karena sudah sangat nyaman, namun demi keselamatan dia dan warga pun terpaksa harus meninggalkan desa tercintanya.
"Sebetulnya untuk meninggalkan desa ini berat karena besar dan lahir di sini. Di sini nyaman dan sejuk juga," kata dia.
4. Masih banyak warga yang datang ke desa ini
Meski sudah jadi desa mati, tempat ini masih sering didatangi warga pemilik rumah. Selain memantau kondisi rumah, warga juga mencari nafkah dengan berkebun dan beternak.