JAKARTA, iNews.id - Tepat pada 31 Agustus diperingati Hari Kampanye Mengakhiri Spesiesisme Sedunia (World Day for the End of Speciesism). Peringatan yang melibatkan organisasi hak-hak hewan dan individu ini bertujuan agar semua makhluk memiliki hak untuk diperlakukan dengan hormat dan welas asih.
World Day for the End of Speciesism ini juga diperingati oleh Koalisi Act For Farmed Animals (AFFA), inisiatif kolaboratif yang dijalankan oleh Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal di Indonesia.
Among Prakosa, Direktur Pengelola Act for Farmed Animals mengatakan, selama berabad-abad, hewan sering kali dijadikan komoditas. Asumsi mereka memiliki kapasitas rendah, kurangnya penalaran dan bahasa, bahkan tak memiliki perasaan, membenarkan penggunaan dan eksploitasi hewan intensif untuk konsumsi makanan, kosmetik, hiburan, transportasi, obat-obatan, dan lainnya.
Namun, temuan ilmiah terbaru menunjukkan berbagai jenis hewan memiliki banyak kesamaan kualitas dan atribut seperti manusia, seperti struktur otak yang berhubungan dengan emosi pada manusia, dan kemampuan merasakan nyeri. "Ilmu pengetahuan mengakui semakin banyak spesies hewan sebagai makhluk dengan kecerdasan, ingatan, dan kapasitas untuk mengalami rasa sakit dan merasakan emosi," kata Prakosa, Sabtu (31/8/2024)
Among mengatakan, pada saat yang sama, manusia juga mengalami kemajuan dalam identifikasi bahasa mereka, ikatan sosial yang mereka bangun, dan keinginan bawaan mereka untuk merasakan kehidupan yang bebas dari rasa sakit dan penderitaan.