JAKARTA, iNews.id - Kawasan Hutan Bowosie Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini tengah dikembangkan menjadi ecotourism atau wisata alam oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Dalam hutan seluas 400 hektar (ha) ini aka nada 4 zona yang bisa dinikmati para wisatawan pecinta alam.
Kemenparekraf bersama dengan BPOLBF memang sedang melakukan pengembangan pariwisata di Hutan Bowosie. Pengembangan area itu untuk menghadirkan kawasan pariwisata berkelanjutan, berkualitas, dan terintegrasi di Labuan Bajo. Kawasan ecotourism dibagi dalam 4 zona meliputi zona cultural district, zona adventure district, zona wildlife district, dan zona leisure district.
Namun diakui Direktur Utama BPOPLBF Shana Fatina, meremajakan kawasan hutan menjadi destinasi alam tidak mudah. Terlebih belum lama ini kawasan hutan dalam kondisi cukup memprihatinkan, karena sebagian besar telah dirusak oknum tidak bertanggung jawab.
Menurutnya, banyak titik lokasi yang ditebang, bahkan sebagian besar dibakar oleh oknum-oknum atau pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Kami harus lakukan peremajaan agar hutan terlihat asri kembali. Karena wisata hutan daya tariknya tentunya pepohonan. Bagaimana wisatawan mau datang jika pohonnya ditebang dan dibakar," katanya dalam keterangan resminya kepada iNews.id, Selasa (8/3/2022).