BALI, iNews.id - Canang Sari merupakan salah satu sarana upacara yang paling penting bagi umat Hindu di Bali. Masyarakat Bali menggunakan Canang Sari sebagai persembahan sehari-hari.
Tak sekadar indah dipandang, Canang Sari ternyata menyimpan makna filosofis dan doa kebaikan. Penasaran?
Disampaikan Pemandu Aktiviti Sanggraloka Farm Ubud, Wenny, Canang Sari adalah simbol yang kaya akan makna yang digunakan untuk memohon kehadiran Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa.
Canang Sari juga merupakan simbol terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas apa yang sudah Dia berikan kepada manusia di muka Bumi ini. Berterima kasih karena sudah hidup sejauh ini.
"Canang Sari ini digunakan sehari-hari oleh warga Bali. Ini dibuat dengan landasan niat yang tulus," kata Wenny kepada iNews.id di Sanggraloka Farm Ubud, Bali, Selasa (9/10/2025).
"Sebagai simbol terima kasih atas apa yang Tuhan telah berikan kepada kami. Nah, bentuk persembahan itu kami buat dengan Canang. Bunga kami dapat dari alam, dan alam itu Dia yang menciptakan," paparnya.
Untuk membuat Canang Sari tak bisa asal-asalan. Wenny menuturkan, Canang Sari menggunakan alas berbentuk 'ceper' sebagai simbol kekuatan Ardha Candra. Di atas ceper, ada Porosan yang menandakan bahwa persembahan ini harus datang dari hati yang penuh kasih dan tulus kepada Tuhan.
"Porosan ini terbuat dari daun sirih, gambir, dan kapur sirih. Campuran ini memiliki makna simbolis dalam ritual persembahan. Daun sirih melambangkan Dewa Wisnu dan kapur sirih melambangkan Dewa Iswara," ungkap Wenny.