Sigaret Kretek Tangan
Bicara soal rokok kretek, penikmat produk lintingan tembakau pasti tidak asing dengan sigaret kretek tangan (SKT). Dari sekian banyak produsen SKT di Tanah Air, PT Nojorono Tobacco International (NTI) atau Nojorono Kudus (baca: No-yo-ro-no) menjadi nama yang sudah tidak asing di telinga para konsumen rokok.
Bagaimana tidak? Dengan pengalaman menghasilkan rokok kretek sejak 1932, perusahaan asal Kota Kudus, Jawa Tengah, ini merupakan satu dari sekian pelopor rokok kretek lokal yang terus eksis hingga saat ini. Dari bendera PT. NTI, masyarakat mengenal Minak Djinggo dan Clas Mild yang menjadi produk pilihan konsumen di segmennya masing-masing.
Corporate values yang kerap diterapkan dalam setiap langkah bisnisnya, merupakan salah satu bekal resep “umur panjang” Nojorono Kudus. Terlebih, corporate values ini turut menjadi pedoman dalam berinovasi, dibuktikan dengan keseriusannya dalam mempelajari minat pasar industri IHT di Tanah Air maupun pangsa internasional.
Wujud nyata Nojorono Kudus mengaktualisasikan semangat inovasi, salah satunya dengan menghadirkan produk SKT terbaru yang diberi nama Saroja pada pertengahan tahun ini.
“Mengusung nilai F.A.I.T.H (Fraternity, Accountability, Innovation, Trustworthy, & High Performance), Saroja muncul sebagai salah satu produk SKT inovatif dengan kualitas terbaik. Relevan dengan kondisi pasar SKT saat ini, Saroja menawarkan selera membumi, dengan banderol harga yang cukup kompetitif di kelasnya," tutur Arief Goenadibrata.