Pengamatan Burung Cendrawasih
Mengamati Burung Cendrawasih di bumi asalnya merupakan sebuah pengalaman berharga. Untuk memasuki area pengamatan Burung Cendrawasih, wisatawan harus menyusuri jalan hutan selama kurang lebih 40 menit, setelah itu dilanjutkan dengan berjalan kaki memasuki Hutan Nonggou di Distrik Miyah. Harga tiketnya yakni Rp150.000 per orang, sementara harga jasa guide lokal Rp150.000 untuk empat orang.
Seorang warga lokal menunjukan sebuah jalan di mulut hutan sebagai petapakan menuju lokasi persembunyian untuk melihat cendrawasih. Jalan tersebut merupakan jalan yang dibuat warga lokal dengan menyusun dahan dan akar di tanah sehingga membentuk jalan berundak. Panjang jalan yang ditempuh sekitar 300 meter dengan keadaan jalan menanjak yang cukup curam, mencapai 45 derajat.
Berbeda, jika wisatawan berkunjung ke Hutan Vicirie di Miyah, lokasi persembunyian untuk melihat cenderawasih ditempuh dengan waktu yang lebih singkat. Jarak tempuh dari tempat parkir mobil ke lokasi persembunyian hanya 100 meter dengan jalan yang cenderung landai. Untuk harga tiket, sama dengan harga tiket di Distrik Sausapor.
Lokasi persembunyian bagi yang ingin berkegiatan pengamatan burung, dibuat berupa pohon kering dan hijau yang disusun rapi menyerupai pohon liar, di sela – sela daun hijau itulah yang menjadi tempat pengamatan burung.
Baik di Miyah maupun Sausapor, ada aturan tidak tertulis bagi wisatawan yang mau melihat langsung keindahan Burung Cendrawasih. Sebaiknya wisatawan datang pada waktu pagi buta, pada saat itu kemungkinan untuk melihat burung lebih banyak. Selain itu, wisatawan harus menjaga ketenangan karena suara bising dan ribut bisa menganggu ketenangan burung sehingga enggan datang.