Bupati Kabupaten Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus mengatakan, Festival Tanjung Waka 2022 adalah refleksi kehidupan masyarakat lokal di Kepulauan Sula yang sesungguhnya. Warga di Sula akan bersuka cita menggelar sejumlah warisan budaya leluhur mereka yang penuh kesederhanaan namun mempunyai pesan moril yang bernilai tinggi.
"Kekuatan kearifan lokal dan filosofi hidup masyarakat Sula akan menjadi industri kreatif warga setempat dalam menciptakan suasana festival yang khidmat," ujar Fifian.
Dia menambahkan, FTW 2022 merupakan festival berbasis konsep edu-ekowisata. Bagi masyarakat Sula, destinasi alam yang indah di sana hanyalah bonus. Yang menjadi target mereka adalah festival ini dapat menjual ilmu pengetahuan dan filsafat lokal.
Syahjuan Fatgehipon menambahkan, FTW 2022 mengedepankan tingkat partisipasi masyarakat setempat dengan konsep green event. Mereka akan menggunakan strategi ini untuk mempertahankan keutuhan dan keaslian ekosistim sesuai dengan tuntutan dari para eco-traveller.
"Penyelenggaran event ini mengedepankan pemeliharaan alam dan lingkungan, keaslian seni dan budaya, adat istiadat, pemeliharaan flora dan fauna, serta keseimbangan hidup antara manusia dan alam," katanya.
Sejumlah acara akan digelar di Festival Tanjung Waka meliputi, Gowes Bena Sepeda 60 km FTW2022, historical camping, coastal cleanup, coral transplantation, sea turtle conservation, traditional dance colossal performance, hingga traditional children games.
Selain itu ada juga live cooking seafood barbeque with Chef Ragil, dokumentasi indigenous recipes ibu-ibu desa di Kepulauan Sula bersama Pusaka Rasa Nusantara dan Kedutaan Amerika untuk Indonesia, attractions of 100 fishing boats from 80 Sula Villages, three-days local culinary adventures, sula arts & cultural expo 2022, explore turtle paradise on Sula, water sports, dan masih banyak lagi.