JAKARTA, iNews.id - Tingginya polusi udara di kawasan Jakarta dan sekitarnya tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan masyarakatnya. Namun, bila dibiarkan, masalah polusi tersebut dapat merugikan industri pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Hal itu dipaparkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno. Dia mengatakan, jika kasus polusi udara di Jabodetabek ini terus dibiarkan maka kerugian diperkirakan bisa mencapai estimasi Rp20-30 triliun untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Namun sementara ini, polusi udara di Jabodetabek diklaim belum berdampak signifikan terhadap perekonomian. Termasuk, dalam target pencapaian kunjungan wisatawan Nusantara (wisnus) dan mancanegara (wisman).
"Dampaknya pada ekonomi luas, tidak hanya di sektor parekraf bisa cukup besar ," katanya dalam Weekly Brief with Sandi Uno, di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Senin (21/8/2023).
Dia mengungkapkan, terdapat sejumlah langkah untuk menurunkan tingkat polusi udara, termasuk mewajibkan work from home (WFH) bagi ASN selama tiga bulan ke depan. Selain itu, imbauan menggunakan kendaraan listrik yang dianggap lebih rendah emisi karbon.