PALANGKARAYA, iNews.id - Provinsi Kalimantan Tengah memiliki banyak potensi alam untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia. Terutama untuk sektor ekowisata.
Dua atraksi wisata alam ekologi, yakni Taman Nasional (TN) Tanjung Puting sebagai pusat konservasi orang utan yang sudah mendunia dan TN Sebangau kawasan pelestarian rawa gambut terbesar di Indonesia. Keduanya ini dapat dijadikan sebagai modal utama dalam mewujudkan Kalteng sebagai wisata kelas dunia.
“Untuk menjadikan Kalteng sebagai destinasi wisata kelas dunia harus didukung unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) kelas dunia. Kalau atraksinya TN Tanjung Puting sudah kelas dunia, sedangkan aksesibilitas tinggal bagaimana menjadikan terminal baru Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya segera menjadi bandara internasional. Ini yang harus diperjuangkan oleh seluruh stakeholder pariwisata di Provinsi Kalteng,” kata Menpar Arief Yahya ketika meresmikan M Bahalap Hotel Palangkaraya di Jalan RTA Milono Km 1.3, Palangkaraya, Kalteng, belum lama ini.
Menpar Arief Yahya hadir bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, yang didampingi Sekda Kalteng Fahrizal Fitri, Dirut PT Harapan Agung Bersama (pengelola) Agus Ramli, GM Hotel M Bahalap Harry Saptadi, serta Ketua Dewan Adat Dayak Provinsi Kalteng H. Agustiar Sabran.
Pada kesempatan itu Menpar menjelaskan, secara fisik terminal baru Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya seluas 29.124 meter2 dengan panjang eksisting landasan pacu mencapai 2.600 m, rencananya akan diperpanjang menjadi 3.000 m oleh AP II dengan nilai investasi Rp480 miliar, sangat layak menjadi bandara berkelas internasional.